Tujuan dari Desain User Interface (DUI) adalah merancang interface yang
efektif untuk sistem perangkat lunak. Efektif artinya siap digunakan,
dan hasilnya sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan disini adalah kebutuhan
penggunanya. Pengguna sering menilai sistem dari interface, bukan dari
fungsinya melainkan dari user interfacenya. Jika desain user
interfacenya yang buruk, maka itu sering jadi alasan untuk tidak
menggunakan software. Selain itu interface yang buruk, sebabkan pengguna
membuat kesalahan fatal.
Berikut ini adalah penjabaran dari ketiga kategori dalam prinsip-prinsip Desain User Interface
1. Prinsip Learnability (Pembelajaran)
Yang
berarti dukungan untuk pembelajaran bagi pengguna dari semua tingkat
supaya mendapat hasil yang baik. Prinsip pembelajaran diperlukan secara
efektif untuk mencapai kinerja yang maksimal.
Beberapa prinsip yang mempengaruhi Learnability,yaitu :
- Prediktabilitas(kemungkinan)
Prinsip ini dapat mendukung user untuk dapat menentukan efek dari
future action berdasarkan catatan interaksi yangs udaj pernah dillakukan
sebelumnya. Prinsip yang terkait pada prediktabilitas adalah operation
visibility.
- Synthesizability (Peniruan)
Prinsip ini dapat
membantu user untuk memperkirakan efek dari proses yang dilakukan
sebelumnya pada keadaan saat sekarang. Prinsip yang terkait pada
synthesizability adalah immediate atau eventual honesty.
- Familiarity (Keakraban)
Prinsip ini merupakan pengalaman atau pengetahuan seseorang dalam domain berbasis komputer.
- Generalisasi
Prinsip generalisasi ini dapat membantu user untuk menambah pengetahuan dari interaksi spesifik didalam atau diluar aplikasi.
- Konsistensi
Prinsip konsistensi adalah kemiripan perilaku antara tugas-tugas
serupa / operasi /situasi yang sama tapi dalam hal yang berbeda seperti
berinteraksi dengan output.
2. Flexibility (Kesesuaian)
Fleksibilitas
yaitu dukungan beberapa cara untuk melakukan tugas-tugas. Dimana yang
dilihat seberapa besar kecocokan antara sistem dengan keahlian seorang
pemakai sistem dan Fleksibilitas sistem diubah untuk memenuhi jalan
kerja yang berbeda atau perbedaan level dari suatu keahlian yang dimilki
seseorang. Beberapa prinsip yang mempengaruhi fleksibilitas:
- Multithreading
Multithreading memungkinkan pengguna untuk melakukan lebih dari satu
tugas pada waktu yang bersamaan. Multithreading terbagi menjadi 2 jenis
yaitu :
• Concurrent merupakan input yang dilakukan kepada beberapa tugas secara simultan.
• Interleaved merupakan banyak nya tugas yang ada tapi memasukkannya harus satu persatu.
- Tugas migrability
Ini merupakan kemampuan untuk memindahkan tugas kinerja untuk entitas
(user atau sistem) agar dapat melakukan tugas tersebut dengan lebuh
baik. Contohnya Spell-checking, kontrol keamanan di pabrik. Disini pada
bagian rincian operasi pengguna dimungkinkan untuk memilih metode
interaksi yang cocok.
- Customizability
Prinsip ini merupakan
kemampuan yang dimiliki user untuk merubah interface. Disini dilihat
bagaimana kemampuan user untuk dapat beradaptasi dengan system.
- Dialog Initiative
Prinsip ini merupakan kemungkinan dimana user dapat terbebas dari
kendala-kendala buatan yang dipaksakan oleh sistem. Disini pengguna
dapat memprakarsai tindakan yang lebih fleksibel dan diiginkannya. Yang
dilakukan pada prisnsip ini adalah :
1. Pengguna pre-emptive
2. Pengguna memprakarsai tindakan
3. Lebih fleksibel, umumnya lebih diinginkan
4. Sistem pre-emptive
5. Sistem melakukan semua petunjuknya, pengguna merespon kadang-kadang diperlukan.
3. Robustness (Ketahanan Fisik)
Ketahanan
Fisik yaitu dukungan untuk pemulihan jika ada kesalahan-kesalahan. Dari
ketiga kategori inilah yang akan digunakan dalam mendesain user
interface.Tujuan dari Ketahanan Prinsip yaitu mendukung pengguna dalam
menentukan keberhasilan dan tujuan penilaian. Beberapa prinsip yang
termasuk dalam ketahanan prinsip, yaitu :
- Observability
Dimana pengguna dapat menentukan keadaan internal sistem dari apa yang
dimengerti oleh pengguna tersebut. Prinsip yang terkait adalah
• Browsability(jelajahi apa yang pengguna cari untuk kelancaran tugasnya)
• Reachability(menavigasi melalui negara dibutuhkan kegigihan)
- Recoverability
Prinsip ini merupakan kemampuan untuk mengambil tindakan korektif
terhadap kesalahan yang terjadi. Atau merupakan kemampuan untuk
memperbaiki kesalahan yang telah terjadi dengan melakukan backward
pemulihan.
- Responsif
Prinsip ini merupakan bagaimana user
mengetahui laju komunikasi melalui sistem. Dimana responsif terhadap
waktu sangat lah berpengaruh karena waktu untuk sistem untuk menanggapi
dalam beberapa cara untuk pengguna tindakan .Di sini setiap persepsi
pengguna tidak selalu benar. Karena itu konsistensi sangatlah penting.
- Task Conformance
Prinsip ini merupakan tingkatan dimana sistem pelayanan mendukung
semua task yang diinginkan oleh user dengan cara yang diketahiu oleh
user tersebut. Seperti tugas kelengkapan(dimana sistem dapat melakukan
tugas yang dibutuhkan user) dan tugas kecukupan(dimana pengguna dapat
melakukan tugas dengan baik melalui sistem).
Rabu, 21 Oktober 2015
Sabtu, 03 Oktober 2015
Interaksi Manusia dan Komputer : Medan Penglihatan (Binokuler , Monokuler Kiri dan Kanan & Daerah Titik Buta)
Medan penglihatan adalah sudut yang dibentuk ketika mata bergerak kekiri
terjauh dan kekanan terjauh. Medan penglihatan dibagi empat daerah
yaitu :
1. Penglihatan binokuler
Daerah dimana kedua mata mampu melihat
sebuah obyek dalam keadaan yang sama. Pada daerah ini, mata dapat
bergerak kekiri dan ke kanan sejauh sudut 62° sampai 74°. 2. Penglihatan monokuler kiri
Daerah dimana mata kiri dapat bergerak ke sudut paling kiri.
3. Penglihatan monokuler kanan
Daerah dimana mata kanan dapat bergerak ke sudut paling kanan.
4. Daerah buta
Daerah yang tidak dapat dilihat oleh kedua mata.
Langganan:
Postingan (Atom)